Sabtu 02 Apr 2016 21:17 WIB

Sutiyoso: Sebentar Lagi Santoso Ditangkap

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/3).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan ruang gerak kelompok Santoso alias Abu Wardah yang berdomisili di Poso, Sulawesi Tengah, kini sudah semakin sempit.

"Sekarang saya kira ruang geraknya Santoso makin sempit mudah-mudahan gak lama kita dapat dia," kata Sutiyoso selepas acara bertajuk 'Saatnya Soft Power Untuk Selesaikan Konflik' di Balairung Jaya Suprana Institute, Mall of Indonesia, Jakarta, Sabtu (2/4).

Dengan sudah semakin terdesaknya ruang gerak bagi Santoso, dia menyatakan kelompok yang dipimpinnya dan menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tidak akan bisa memiliki peluang keluar dari Poso.

"Santoso dan kelompokya masih ada di Poso, kita juga sudah tahu posisinya mereka itu," ujar dia. Sutiyoso juga menyatakan penggunaan pendekatan lunak pada kelompok Santoso ada kemungkinan tidak dilakukan, pasalnya persoalan tersebut terkait dengan ideologi.

"Untuk opsi penggunaan mediasi atau 'Soft Power' tergantung dia sebenarnya jika dia mau ya kita terima jika tidak ya secara keras. Kemungkinannya malah pakai cara keras karena peristiwa Santoso adalah masalah ideologi sehingga berbeda dengan kasus penyanderaan di Filipina," tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun terkait perkembangan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah yang akan digelar selama 60 hari terhitung sejak 10 Januari 2016, diperkirakan jumlah pasukan Santoso alias Abu Wardah tersisa kurang dari 30 orang.

Hal itu terjadi setelah sebelumnya terjadi baku-tembak antara pasukan gabungan TNI/Polri dengan kelompok Santoso, yang mengakibatkan 10 diantaranya tewas dan tiga berhasil ditangkap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement