REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya tak khawatir dengan adanya penolakan dalam proses autopsi jenazah Siyono, terduga teroris yang tewas usai ditangkap Densus 88 Antiteror.
Dahnil mengatakan Ahad pagi ini, dokter forensik dari Muhammadiyah akan melakukan proses autopsi. Kondisi disekitar makan Siyono pun kondusif dan mendukung proses autopsi.
"Kita tetap akan menjaga proses autopsi berjalan kondusif. Karena memang pada dasarnya masyarakat tidak menolak, hanya dari orang-orang yang mengaku tokoh-tokoh saja. Dan kami juga sudah menyampaikan kepada kepala desa terkait proses ini," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (3/4) pagi.
Dahnil melanjutkan, jika pun nantinya ada intimidasi atau teror yang diterima oleh pihak keluarga Siyono pascaautopsi jenazah atau saat proses autopsi berjalan, pihaknya tidak akan melakukan perlawanan apapun.
"Terkait adanya ancaman pengusiran keluarga Siyono jika autopsi tetap dilakukan, Muhammadiyah menegaskan akan tetap mendampingi Suratmi (istri Siyono) dan pihak keluarga. Bahkan kami juga siap menyediakan tempat tinggal baru untuk keluarga Siyono dan memenuhi kebutuhan mereka," tegasnya.
Dahnil menambahkan yang terpenting saat ini adalah membuktikan apakah penyebab sebenarnya kematian Siyono. Muhammadiyah pun akan tetap berusaha untuk mencari keadilan jika memang ada pelanggaran atas kematian warga asal Klaten itu.