Senin 04 Apr 2016 07:06 WIB

Jenazah Siyono Diduga Belum Pernah Diautopsi Sebelumnya

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nur Aini
Pengangkatan jenazah Siyono
Foto: dok. Istimewa
Pengangkatan jenazah Siyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses autopsi jenazah terduga Siyono telah selesai dilaksanakan. Proses autopsi berlangsung selama 3,5 jam yang dilakukan oleh 9 dokter ahli forensik Muhammadiyah plus 1 dokter forensik yg didatangkan Polri.

Otopsi berlangsung lancar dengan dukungan penuh Kokam Pemuda Muhammadiyah bersama warga sekitar yang sebelumnya diklaim oleh Kepala Desa menolak. "Faktanya justru warga yang menyediakan beberapa kebutuhan Kokam Pemuda Muhammadiyah dan tim forensik," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam siaran persnya.

Ada dua catatan penting temuan sementara dokter forensik Muhammadiyah yang disampaikan oleh ketua tim Dokter Gatot. "Pertama, diduga jenazah Siyono belum pernah dilakukan autopsi oleh siapapun," kata Dahnil. Kedua, ditemukan luka di beberapa bagian tubuh akibat benturan keras alat tumpul. Dahnil menyebut untuk hasil final akan diumumkan kepada publik pada beberapa hari ke depan di Gedung Dakwah Muhammadiyabh 62 Menteng Jakarta Pusat.

Dahnil atas nama Pemuda Muhammadiyah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak termasuk publik Indonesia yang mendukung penuh proses autopsi yang dilakukan Muhammadiyah. Dia berharap hal tersebut mampu menyampaikan pesan bahwa dakwah adalah merangkul bukan menendang. Dakwah adalah membangun jembatan bukan tembok. "Meski Bu Suratmi bukan warga Muhammadiyah, tapi kami diajarkan selalu membela mereka yang tertindas. Maka, tidak peduli apapun agamanya apapun latarbelakangnya Muhammadiyah wajib membantu," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement