REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Simanjuntak menuturkan, hasil autopsi Siyono akan diumumkan paling cepat pekan depan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta. Sebab, saat ini proses uji laboratorium masih berjalan.
"Kalau tidak Ahad, hasilnya akan kita umumkan Senin," kata Dahni pada Republika.co.id, Senin (4/4).
Adapun uji laboratorium, menurut Dahnil, dilakukan untuk memastikan semua temuan yang telah diperoleh oleh tim dokter. Setelah hasil autopsi keluar, PP Muhammadiyah akan menyerahkan hasilnya ke Komnas HAM. Sebab dalam kasus Siyono ini, otoritas yang memiliki legal standing adalah Komnas HAM.
Sementara Muhammadiyah berperan pada proses pendampingan dari sisi psikologi dan ekonomi. "Misalnya, untuk pendidikan anak-anak almarhum Siyono, nanti bisa kami tampung di sekolah-sekolah Muhammadiyah," tutur Dahni.
Ia menyampaikan, hal tersebut sengaja dimanfaatkan oleh Muhammadiyah sebagai momentum untuk memutus potensi dendam yang kemungkinan bisa muncul. Dahnil menuturkan, terkait kasus Siyono, teror bisa saja muncul karena ada dendam pada aparatur negara yang tindakannya tidak dapat dibenarkan.
Jika Muhammadiyah tidak merawat anak-anak korban kekerasan HAM ini, mereka akan punya dendam terhadap aparatur hukum. "Karena tindakan Densus ini bukan deradikalisasi, tapi justru melahirkan radikalisasi," papar Dahni.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution menyampaikan, usai menerima hasil autopsi, Komnas HAM akan menerbitkan rekomendasi hasil penyelidikan terhadap kematian Siyono. "Dan untuk memenuhi hak publik atas informasi tentu juga akan diumumkan kepada Publik sesuai ketentuan yang berlaku dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya menegaskan.
(Baca Juga: 9 Dokter Forensik Autopsi Jasad Siyono)