REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Arman Depari membantah pernyataan siswi di Medan yang mengaku sebagai anaknya. Ia menyebut, pencatutan namanya saat siswi itu dihentikan petugas Polantas tidak benar sama sekali.
Mantan Kapolda Riau ini mengaku hanya memiliki tiga anak laki-laki. Ketiga anaknya itu pun tidak berada di Medan. "Tidak benar, saya tidak ada anak perempuan. Anak saya ketiganya tinggal di Jakarta. Mohon buat rekan-rekan memakluminya," kata Arman saat dikonfirmasi, Rabu (6/4), malam. (Heboh, Siswi Ini Mengaku Anak Jenderal dan Ancam Polisi).
Sementara itu, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengaku Irjen Arman Depari telah menghubungi dirinya terkait hal itu. Lewat telepon, Arman mengaku tidak mengenal siswi tersebut.
"Beliau mengatakan, setelah melihat di medsos sama sekali tidak mengenali anak tersebut," kata Mardiaz.
Mardiaz pun menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti kejadian tersebut. "Satlantas akan mengejar pemilik kendaraan tersebut dan akan melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan dikabarkan," ujar dia.
Sebelumnya, seorang siswi SMA menunjukkan arogansi saat mobil yang ia tumpangi bersama enam temannya dihentikan seorang polwan Satlantas Polresta Medan. Mobil tersebut dihentikan karena pintu bagasi belakangnya terbuka saat konvoi pascaujian nasional berakhir hari ini.
Siswi tersebut marah dan mengaku sebagai anak Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari. Ia pun mengancam akan menurunkan jabatan polwan tersebut. " (Mobil saya) Mau dibawa? Oke. Ibu siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya deking (backing)," ujarnya dengan nada tinggi.