REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Suasana berkabung tampak menyelimuti rumah duka Makmur Sembiring Depari, ayah SED (Sonya Ekarina Sembiring Depari), siswi SMA di Medan yang ramai diperbincangkan karena tindakannya terhadap seorang polwan. Ratusan pelayat datang silih berganti berdatangan.
Berdasarkan pantauan Republika, para keluarga dan kerabat dekat tampak duduk di barisan kursi yang disediakan di bawah sebuah tenda hitam di depan rumah. Jejeran karangan bunga dari berbagai pejabat tampak dari awal gang rumah yang terletak di Komplek Johor Katelia Indah Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Medan ini.
Salah satu pejabat yang tampak hadir, yakni Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, S Sinuhaji. Dia datang sekitar pukul 15.40 WIB. Sinuhaji yang mengenakan baju batik ini pun menyempatkan diri untuk berbincang dengan wartawan yang berada di lokasi.
"Saya cuma memberikan dukungan moral aja lah," kata Sinuhaji, Jumat (8/4).
Sinuhaji mengaku tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan mendiang Makmur Depari. Namun, ia mengenal dekat istrinya.
"Kebetulan istri mendiang, kawan SMP saya," ujarnya.
Ayah SED yang bernama Makmur Sembiring Depari (58) meninggal dunia di ruang ICCU RS Mitra Sejati Medan, Kamis (7/4) sore. Belum dapat dipastikan penyebab meninggalnya ayah SSD tersebut karena pihak rumah sakit enggan membeberkan.
Sementara itu, pihak keluarga belum mau memberikan konfirmasi dan keterangan. Mereka belum mau menemui awak media yang mendatangi rumah duka.
Sebelumnya, seorang siswi SMA Methodist I Medan menunjukkan arogansi saat mobil yang ia tumpangi bersama enam temannya dihentikan seorang polwan Satlantas Polresta Medan, Rabu (6/4). Mobil tersebut dihentikan karena pintu bagasi belakangnya terbuka saat konvoi pasca ujian nasional berakhir.
Siswi tersebut marah dan mengaku sebagai anak Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari. Arman Depari sendiri telah mengakui bahwa siswi tersebut adalah anak dari saudaranya. Mantan Kapolda Riau ini pun atas nama keluarganya meminta maaf kepada Polri dan masyarakat atas tindakan yang telah dilakukan SED.