REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebut tingkat kegagalan Ujian Nasional Berbasis Kompeter (UNBK) 2016 sangat rendah, yakni hanya 0,003 persen dari 900 ribu kejadian.
Menurutnya potensi kegagalan dikarenakan adanya gangguan teknis seperti mati listrik atau server yang tidak berfungsi. Namun demikian, kata dia, hal tersebut dapat langsung diatasi sehingga tidak ada peserta UN yang dirugikan.
"Masalah yang dihadapi adalah jaringan, misalnya sudah persiapan ternyata listrik bermasalah, tapi terus bisa diganti genset. Ada juga yang karena server-nya down lalu ganti back up," kata Anies di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/4).
Secara umum, dia menilai pelaksanaan UNBK dapat dikatakan sukses. Namun, ia tidak memungkiri masih ada kekurangan yang mesti diperbaiki.
"Ini perhelatan kedua terbesar dari pemilu, lebih dari 800 ribu orang terlibat, ada 7,2 juta anak mengikuti. Jadi kalau ada 1-2 kesalahan manusiawi," ucapnya.