Sabtu 09 Apr 2016 18:36 WIB

Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum PPP Secara Aklamasi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Romahurmuziy
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Bandung, Romahurmuzy, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP periode 2016-2021.

Pria yang akrab disapa Romy itu terpilih secara aklamasi dalam sidang paripurna keenam di Muktamar PPP VIII di Kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (6/4).

Meski sempat diwarnai polemik soal mekanisme pemilihan Ketua Umum/Ketua dan anggota Formatur, namun sidang paripurna keenam Muktamar VIII PPP akhirnya menetapkan Romy sebagai Ketua Umum PPP yang baru.

Dalam sidang yang dipimpin Suharso Manoarfa itu, sidang paripurna juga mengesahkan anggota formatur, yang terdiri dari delapan orang. Dalam kesempatan itu, Romy sempat menanyakan kepada muktamirin terkait pemilihan dirinya sebagai ketua umum. Termasuk dengan misi membawa PPP menjadi partai terbesar ketiga pada Pemilu mendatang. Para muktamirin pun dengan serentak menjawab setuju. 

''Karena sudah mendapat konfirmasi langsung dari muktamirin, saya memberanikan diri menerima amanah yang disampaikan muktamirin,'' ujar Romy di atas panggung lokasi sidang paripurna keenam Muktamar VIII PPP, Sabtu (9/4).

Romy pun berharap, dengan keputusan yang disepakati oleh mayoritas pemilik suara yang hadir, mencapai 1.235 orang perwakilan DPW dan DPC dari seluruh Indonesia, dapat menjadi titik akhir dari kisruh kepengurusan PPP, yang sduah berjalan selama satu setengah tahun.

''Ini dapat menjadi titik akhir dari seluruh perjalanan perbedaan yang terjadi di tubuh PPP,'' tuturnya.

Selain itu, Romy mengaku, tidak akan pernah menutup pintu islah terhadap kubu kepengurusan hasil Muktamar Jakarta, yang berada di bawah kepemimpinan Djan Faridz. Bahkan, menurut Romy, kubu kepengurusan hasil Muktamar Jakarta sebagian besar sudah sepakat untuk melakukan islah dan hadir di Muktamar VIII PPP.

''Tinggal pak Djan Faridz sendiri yang sampai hari ini belum mau, dan itu masih membutuhkan waktu,'' ujarnya.

Tidak berhenti sampai disitu, Romy mengaku akan mengajak Djan Faridz untuk duduk di dalam kepengurusan baru DPP PPP, yang akan dibentuk Romy bersama anggota tim Formatur.

''Saya akan mengajak beliau di dalam kepengurusan ini. Dimana pun posisi yang beliau merasa nyaman. Sehingga membuat PPP ini damai dan tenang,'' kata Romy.

Romy menambahkan, pihaknya tidak akan me-recall kader-kader PPP yang sebelumnya menyatakan tidak setuju dengan penyelanggaraan Muktamar ini.

''Kami akan melakukan rekonsiliasi dan mengakomodasi seluruh perbedaan yang ada untuk kepentingan ke depan'' ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement