REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan menggunakan "bom siber" untuk melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan tekanan kepada ISIS.
Wakil Menteri Pertahanan Robert Work mengatakan, ISIS telah berada di bawah tekanan besar. Menurutnya, dalam enam bulan terakhir AS telah menyerang posisi-posisi ISIS dan mengalahkan mereka.
"Mereka telah pergi, mereka telah mundur," kata Work kepada wartawan di pesawat militer dalam perjalanan ke pangkalan udara di Colorado, Selasa (12/4).
Work mengatakan AS dan pasukan koalisi mengupayakan tekanan pada ISIS dari segala arah. Menurutnya mereka menggunakan setiap kemampuan militer yang memungkinkan, termasuk serangan siber unuk mengalahkan ISIS.