REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PANAMA -- Petugas kepolisian Panama menggerebek markas firma hukum Mossack Fonseca terkait kebocoran dokumen Panama Papers. Jaksa mengatakan operasi penggerebekan dilakukan tanpa insiden atau gangguan.
BBC News melaporkan pada Rabu (13/4), Panama Papers telah menunjukkan beberapa orang kaya menggunakan perusahaan lepas pantai untuk menghindari pajak dan menghindari sanksi. Perusahaan telah membantah melakukan kesalahan. Mereka mengklaim menjadi korban peretasan. Sementara itu, informasi yang beredar disalahpahami.
Polisi melakukan penggerebekan pada Selasa (12/4), bersama pejabat dari unit kejahatan terorganisir. Petugas mendirikan perimeter di sekitar gedung kantor tersebut, sementara jaksa memasuki kantor untuk memeriksa dokumen.
Presiden Panama Juan Carlos Varela telah berjanji untuk bekerja dengan negara-negara lain meningkatkan transparansi dalam industi keuangan offshore. Lewat akun twitter, Mossack Fonseca mengatakan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan yang mulai dilakukan di kantor mereka.