REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah mempersiapkan para siswa sekolah menengah pertama sederajat se-daerah ini guna menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 9-12 Mei 2016.
"Persiapan yang dilakukan dalam menghadapi UN mulai dari sosialisasi, tambahan jam pelajaran, tambahan bimbingan, uji coba soal (try out) dan AMT (achievement motivation training) semua dilakukan," kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Totok Sudarto di Bantul, Senin.
Menurut dia, persiapan menghadapi UN jenjang SMP/MTs lebih ditekankan pada 'try out'. Setidaknya setiap siswa peserta ujian tersebut telah mendapatkan sebanyak 10 kali uji coba mengerjakan soal dengan materi yang diprediksikan sama dengan soal UN mendatang.
Ia mengatakan, try out dilakukan di tingkat kabupaten selama dua kali, kemudian tingkat provinsi (DIY) satu kali, serta tingkat musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) dua kali, sedangkan di sekolah masing-masing setidaknya dilakukan selama lima kali uji coba.
"Kami targetkan kelulusan seratus persen dengan nilai rata-rata UN yang lebih baik dari tahun kemarin (2015), tahun ini target kami rata-rata 7,5, sementara tahun kemarin kurang dari itu," kata Totok.
Menurut dia, hasil UN SMP/MTs nantinya akan digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang sekolah selanjutnya, sehingga guru sekolah diimbau agar tidak menakut-nakuti siswa dalam pelaksanaan UN, namun menciptakan suasana yang ceria dan kondusif dalam menyambut UN.
"UN bukan sebagai penentu kelulusan, akan tetapi hasilnya untuk seleksi ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Oleh sebab itu kami minta ke guru jangan menakuti-nakuti siswa dengan UN. Kami harap siswa juga belajar dengan sungguh-sungguh," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Dasar Bantul, jumlah peserta UN SMP/Mts di Bantul sebanyak 12.332 siswa, ribuan siswa kelas sembilan tersebut akan mengikuti ujian di sebanyak 105 sekolah tersebar di 17 kecamatan se-Bantul.
Ia mengatakan, dari seluruh sekolah yang menyelenggarakan UN itu, tiga sekolah di antaranya menerapkan UN berbasis komputer, yaitu SMPN 3 Pandak, SMPN 1 Sewon dan SMP Kesatuan Bangsa. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.