REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Raden Adjeng Kartini akan selalu lekat sebagai pahlawan yang memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Indonesia. Bagi musisi Maia Estianty, perjuangan Kartini di masa lampau masih diteruskan oleh para Kartini di era moderen.
Menurut Maia, sosok Kartini era moderen berjuang dan berperan melalui berbagai profesi yang mereka geluti. Berkat perjuangan para pahlawan termasuk Kartini, Maia menilai para wanita kini bisa berperan sebagai ketua umum organisasi, direktur, CEO hingga menteri.
"Kartini sekarang kesempatannya terbuka lebih lebar," ujar Maia saat ditemui di Gran Mahakam Hotel, Rabu (20/4).
Ibu tiga putra ini pun menilai profesi ibu rumah tangga memiliki perjuangan yang tak kalah penting dari para perempuan lain yang menekuni karir. Pasalnya, ibu rumah tangga memikul tugas berat untuk mencurahkan pikiran dan tenaga mereka dalam membesarkan generasi muda penerus bangsa.
Oleh karena itu, terlepas dari berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, Maia melihat pendidikan tetap harus menjadi fokus bagi perempuan. Selain menunjang karir bagi para perempuan yang bekerja, pendidikan yang baik juga penting bagi ibu rumah tangga.
Melalui pendidikan yang baik, lanjut Maia, ibu rumah tangga dapat memberikan edukasi yang baik pula bagi anak-anaknya. Dengan begitu, anak-anak tersebut nantinya dapat tumbuh menjadi sosok dewasa dan pemimpin yang baik untuk negeri ini.
"Jadi saya pikir ini alasan kenapa perempuan-perempuan harus sekolah walaupun pada akhirnya mereka tidak kerja di kantor atau pun tidak bekerja sama sekali," tambah ibu dari Al, El dan Dul ini.
Semangat juang Kartini, lanjut Maia, juga mengalir dalam berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan perempuan Indonesia. Maia mengatakan ada perempuan berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi, ada pula yang berjuang dalam melawan penyakit yang diderita dan ada yang berjuang untuk negara.
"Karena pada dasarnya manusia itu pasti ada perjuangan ya. Kita semua makhluk-makhluk yang harus berjuang," tegas Maia.