Sabtu 23 Apr 2016 17:01 WIB

Pemerintah Diminta Benahi Jalur Distribus Beras

Rep: Rizkyan Ayudha/ Red: Achmad Syalaby
Beras (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengungkapkan adanya jarak antara antara harga beras pada tingkat petani dengan harga beras di pedagang pasar.

"Rantai makanan naik 300 persen. Kalau di petani bisa jual Rp 3.000 per kg, nanti ke pedagang sampai Rp 10.000 per kg," kata Enny di Jakarta, Sabtu (23/4).

Enny menduga perbedaan yang terlampau jauh itu lantaran adanya permasalahan dalam jalur distribusi beras tersebut. Penyebabnya, dia meminta pemerintah untuk mengungkap malpraktik dalam distribusi pangan. 

Enny mengatakan, kalau masalah tersebut tidak segera diselesaikan, maka harga beras terancam mengalami inflasi. Lagi pula, lanjutnya, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengurai permasalahan di jalur distribus tersebut.

Dia menyebut, salah satu cara mengatasi malpraktik ini adalah dengan membuat rekayasa kelembagaan. Ini katanya, agar setiap lembaga memiliki tugas dan fungsi terhadap pengawasan distribusi pangan."Ini yang aneh, kok konsumen harus beli Rp 10.000 per kg. Pemerintah perlu membuat rekayasa kelembagaan agar bisa banyak fokus," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement