REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Jumlah korban penembakan orang tidak dikenal diduga menggunakan senapan angin di Kota Magelang, Jawa Tengah, terus bertambah. Saat ini tercatat 13 orang jadi target penembak misterius tersebut.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto menjelaskan, jumlah korban berkembang dengan cepat. "Informasi terus berkembang, mohon maaf saya tidak bisa memastikan bahwa korban itu hanya semula enam, berkembang lagi tujuh, dan sekarang data kami sudah 13 orang dan data ini sedang kami dalami dan nanti akan saya laporkan ke polda," katanya di Magelang, Jakarta, Rabu (27/4).
Ia mengatakan hal tersebut usai menerima kunjungan tim Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Yogyakarta, terdiri atas Asisten Bidang Penyelesaian Laporan, Nugroho Andrianto dan Jaka Susila untuk mengklarifikasi kasus penembakan tersebut.
Kapolres mengatakan rata-rata korban adalah kaum perempuan dan terkena tembakan di bagian pinggang ke bawah. "Hal ini menjadi keprihatinan kami, bukan hanya 13, mungkin ada masyarakat yang terkena tidak mau melaporkan awalnya. Tetapi tidak apa-apa kami harus proaktif menanyakan pada masyarakat dan menggali untuk kasus ini supaya lebih cepat terungkap. Meskipun semula korban tidak lapor, sekarang sudah pada mulai lapor," katanya.
Ia menuturkan peningkatan jumlah pelapor otomatis membantu pihaknya untuk menambah keterangan guna mengungkap kasus tersebut dan yang lebih penting bagaimana kasus itu tidak terjadi lagi.
"Bagaimana saya bisa meyakinkan ke masyarakat yang menjadi korban atau sekitar yang menjadi korban bisa melakukan aktivitas seperti biasa, kondusif, dan aman," katanya.