REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kekerasan berlatarbelakang senioritas terjadi di SMAN 3 Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam kejadian tersebut menimpa seorang pelajar kelas X SMAN 3 berinisial A (15) yang terekam video berdurasi 37 detik mendapatkan perlakuan bullying dari empat seniornya kelas XII.
Kepala Sekolah SMAN 3, Ratna Budiarti mengatakan aksi bullying yang dilakukan para pelajar kelas XII terhadap seorang pelajar kelas X benar.
"Aksi bullying memang ada. Saat ini kami sedang mencari data dan menginvestigasi kasus tersebut. Kejadiannya pada Kamis saat pulang sekolah. Pelajar kelas X dibawa keluar sekolah oleh pelajar kelas XII," kata Ratna.
Ratna menuturkan sampai saat ini, pihak sekolah melakukan investigasi atas kejadian itu. Kata dia, sekolahan tengah mengumpulkan informasi dengan para wali murid dan orang tua. Meskipun aksi itu tidak sampai membuat korban terluka.
Untuk sanksinya kepada murid-murid yang terlibat, Ratna mengatakan sedang merundingkan sanksi yang akan diberikan kepada anak didiknya. Meskipun para pelaku bullying telah selesai mengikuti ujian dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Demi mengantisipasi aksi bullying terjadi di lingkungan sekolahan, SMAN 3 memberikan spanduk besar di depan sekolah. Spanduk tersebut berisi tentang adanya gerakan anti-bullying.
Kata Ratna, pada 28 Oktober 2015 lalu, bersamaan dengan ulang tahun SMAN 3 Ke-62 gerakan anti-bullying memang telah dilakukan. Karena itu, sekolah merasa kecolongan tentang kejadian tersebut.