Sabtu 07 May 2016 18:50 WIB

Ini Kata Menkes Soal Sanksi Kebiri Bagi Pelaku Perkosaan

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Kesehatan Nila Moeloek
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Nila Moeloek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, mengatakan pembahasan  Perpu Sanksi Kebiri bagi pelaku perkosaan kemungkinan akan segera dituntaskan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) nantinya akan berperan sebagai pemberi masukan dalam Perpu tersebut.

"Perkembangan pembahasannya seperti apa belum diputuskan lebih lanjut. Namun, kami kira dengan adanya kasus kekerasan seksual yang terjadi akhir-akhir ini, kelanjutan pembahasannya akan lebih kuat didorong," jelasnya di Jakarta, Sabtu (7/5).

Menkes melanjutkan, pihaknya akan memberikan pertimbangan atas Perpu. Menurutnya, pemberian hukuman kebiri harus dipertimbangkan karena sifatnya yang dinilai merusak organ reproduksi.

Namun, melihat perkembangan kasus kekerasan seksual yang terjadi dan pertimbangan memberikan hukuman berefek jera, sanksi kebiri tetap dapat dipertimbangkan.

"Yang kita perlukan adalah hukuman dengan efek jera bagi pelaku perkosaan. Kami prihatin dengan kejadian yang menimpa pelajar YY. Selain ketahanan keluarga, sanksi yang memberi efek jera bagi pelaku tetap perlu agar kasus serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement