REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PKS yang dipecat Fahri Hamzah mengatakan putusan Majelis Hakim di pengadilan harus dianggap benar sampai ada putusan lebih tinggi untuk memutuskannya.
Dia pun mempersilakan pihak-pihak yang keberatan atas putusan provisi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait posisinya di PKS maupun di DPR.
"Kalau mau membuat sanggahan silakan ke pengadilan, saya melihat antara kelompok tertentu di PKS tidak nyambung, masing-masing main," kata Fahri.
Dia pun mengajak pimpinan partai agar menempuh cara lebih baik mengingat Indonesia adalah negara hukum. Semua pihak harus mematuhi proses hukum. "Kalau keberatan jangan di DPR, ini lembaga politik. Kita main silat juga bisa, kalau main silat tidak selesai ini barang. Ini ada pengadilan dan pengacaranya," kata Fahri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Majelis Hakim PN Jakarta Selatan hari ini mengeluarkan putusan provisional atas gugatan Fahri kepada tiga petinggi Partai Keadilan Sejahtera.
Dalam putusannya, PN Jaksel mengabulkan seluruh tuntutan provisi yang diajukan oleh Fahri. Dengan putusan ini posisi Fahri masih sebagai anggota DPR hingga adanya putusan pengadilan yang bersifat tetap. Keputusan DPP PKS yang memecat Fahri belum berlaku untuk saat ini.
Baca juga, Fahri: Saya Kembali ke PKS.