REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA –- Setelah sukses memperkenalkan metode Hazton pada petani di wilayah Banyumas, Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto mulai memperkenalkan metode pertanian padi ini pada petani Banjanegara. Pengenalan metode Hazton, dilakukan dengan melakukan uji coba di lahan sawah seluas 10 hektare wilayah Keluarahan Argasoka Kecamatan Banjarnegara.
Wakil Bupati Hadi Supeno, menyambut baik upaya yang ditempuh oleh BI mengenalkan metode Hazton pada petani di wilayahnya. "Dalam pengenalan metode ini, seluruh biaya ujicoba ditanggung BI Purwokerto. Dengan demikian, petani yang lahannya menjadi tempat ujicoba tidak perlu takut mengalami kerugian. Apalagi sawah yang diujicoba, statusnya juga disewa BI dengan harga wajar sedang hasil panennya dikembalikan ke petani," katanya, Kamis (26/5).
Untuk itu Wabup berharap, langkah BI memperkenalkan metode Hazton pada para petani ini, tidak hanya berhenti pada musim tanam ini. Namun untuk beberapa kali musim tanam, dan ujicobanya tidak hanya di wilayah Kelurahan Argasoka. Namun menyebar ke wilayah lain di Banjarnegara yang memiliki lahan sawah cukup luas.
"Kali ini, program BI hanya diterapkan untuk lahan sawah seluas 10 hektar di kelurahan Argasoka. Harapan kita, ujicoba kelak bisa dipraktekkan BI di lahan seluas 70 hektar tanah sawah milik pemerintah yang ada di tujuh Kelurahan, sehingga dampaknya juga akan lebih besar," katanya.
Kepala BI Perwakilan Purwokerto Ramdan Deny Saputra mengatakan dengan menerapkan sistem konvensional selama ini, petani hanya mampu memperoleh hasil panen sebanyak rata-rata 5 ton per hektar. Namun dengan metode Hazton, maka hasil produksi padi bisa ditingkatkan menjadi sekitar 8,2 ton hingga 10 ton per hektar.
Menurut Ramdan, dengan menggunakan metode Hazton sebenarnya tidak memerlukan perawatan tanaman yang terlalu berbeda dengan sistem konvensional. Perbedaannya, hanya pada usia tanam bibit yang mencapai lebih dari 30 hari, serta penanaman bibit per rumpun yang mencapai 20-30 bibit padi per lubang.
Dia juga menyebutkan, dalam uji coba sistem Hazton di lahan 10 hektar sawah Desa Argasoka ini, BI menangung semua biaya usaha tani mulai dari biaya tanam, pengerjaan lahan, bibit, hingga sewa lahan. Sementara untuk hasil panen, BI juga tidak akan mengambil keuntungan dari hasil panen tersebut. Semuanya dikembalikan pada petani yang ikut dalam program uji coba tersebut.