Rabu 15 Jun 2016 14:53 WIB

Gas Melon Langka di Sukabumi, OP Segera Dilakukan

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa langkanya gas elipiji tiga kilogram atau gas melon ditanggapi serius Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi.

Salah satunya dengan berencana menggelar operasi pasar (OP) di sejumlah daerah yang langka.

"Saat ini pelaksanaan OP gas melon masih dalam tahap persiapan," ujar Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi Yudha Sukmagara kepada Republika Rabu (15/6).

Khususnya terkait jumlah penambahan alokasi gas melon untuk Sukabumi. Rencananya ungkap Yudha, pelaksanaan OP gas melon dilakukan dalam dua hari ke depan.

Sasaran pelaksanaan OP yakni daerah yang dilaporkan mengalami kelangkaan seperti di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Sementara daerah lainnya kata dia, masih harus ditelusuri kebenarannnya. Yudha menerangkan, pelaksanaan OP ini dilakukan untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan gas elipiji tiga kilogram.

Terlebih, pada bulan puasa ini permintaan gas melon di Kota/Kabupaten Sukabumi mengalami lonjakan hingga 10 persen. Kondisi inilah yang diperkirakan menyebabkan terjadinya kelangkaan gas di sejumlah wilayah.

Pasalnya ungkap Yudha, kenaikan itu tidak sebanding dengan kuota gas elpiji untuk Sukabumi. Di mana, kuota gas elpiji tiga kilogram pada 2016 ini jumlahnya sama dengan 2015 lalu.

Padahal, jumlah kebutuhan warga terhadap gas elpiji setiap tahunnya mengalami kenaikan. Yudha menerangkan, kuota gas elpiji tiga kilogram untuk Kota Sukabumi mencapai sekitar 600 ribu tabung per bulan. Sementara kuota untuk Kabupaten Sukabumi mencapai 1,6 juta tabung gas elpiji tiga kilogram per bulannya.

"Kenaikan permintaan ini sudah dikoordinasikan dengan Pertamina," cetus Yudha.

Hasilnya, Pertamina melakukan penambahan fakultattif untuk memenuhi kebutuhan warga Sukabumi. Lebih lanjut Yudha mengatakan, pihaknya berharap adanya penambahan kuota elpiji pada pertengahan 2016.

Upaya tersebut untuk mencegah adanya kelangkaan gas akibat tingginya permintaan dari masyarakat. Besarnya penambahan kuota ungkap Yudha, didasarkan hasil pendataan yang dilakukan pemda terhadap masyarakat. Harapannya, penambahan kuota ini bisa mencegah terulangnya kembali kelangkaan gas elpiji.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement