REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh politik dunia untuk bersatu melawan terorisme global. Ia berharap, kekerasan-kerasan yang terjadi di seluruh belahan dunia harus segera diakhiri.
“Tokoh-tokoh agama harus bersama dengan tokoh politik dunia menenangkan keadaan. Kita tidak bisa hidup menggunakan logika lama, kalau ada perbedaan sedikit lakukan kekerasan dan perang, itu tidak bisa lagi,” kata Jimly di kediaman pribadinya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (7/7).
Jimly mengatakan, terorisme global yang saat ini terjadi sangat mengancam kemanusiaan. Aksi-aksi terorisme di berbagai belahan dunia, menurutnya, dilakukan oleh orang-orang yang tidak memahami secara menyeluruh. Dia yakin, tak ada satu pun agama yang membenarkan cara-cara kekerasan.
“Jangan terpecah belah, mari bersatu. Yang kita perlukan sinergi antar semua potensi untuk bangun semua kemajuan bersama. Kita ingin lebih damai sejahtera dan berkeadilan,” katanya.
Dalam sejarah, ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini menambahkan, semua agama tercatat pernah melakukan perang dan saling membunuh satu sama lain. Sayangnya, kata Jimly, peperangan yang berujung dalam tragedy kemanusiaan itu selalu ‘dibungkus’ dengan agama.
“Sejarahnya, Kristen dengan Protestan itu bunuh-bunuhan, Yahudi dengan Katolik juga bunuh-bunuhan, perang salib antara Islam dengan nonmuslim juga berdarah-darah. Jadi tragedi kemanusiaan selalu dikaitkan dengan agama padahal tidak, itu motif politik saja,” ujar dia.
Dia berharap hal itu tak terulang di masa kini. Sudah saatnya semua pihak saling bahu membahu menciptakan keamanan dan keadilan.