Selasa 12 Jul 2016 06:54 WIB
WNI Disandera

Tiga WNI Korban Penyanderaan Berasal dari Flores Timur

Red: Nur Aini
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, LARANTUKA -- Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin memastikan, tiga WNI yang diduga diculik kelompok bersenjata di perairan Malaysia pada Sabtu (9/7) berasal dari wilayah yang masuk Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Kepastian status tiga WNI itu diperoleh setelah pemerintah melakukan penelusuran ke desa-desa di wilayah tersebut. "Salah satu di antaranya memang belum diketahui desa asalnya, tetapi yang pasti bahwa ketiganya berasal dari Flores Timur," katanya di Larantuka, Selasa (12/7).

Dia mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, Kapten Kapal Lorens Koten lahir dan besar di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur. Hanya saja, dia sudah belasan tahun meninggalkan kampung halaman untuk merantau, dan sudah menikah dengan orang Toraja. Saat ini, Lorens sudah ber-KTP Toraja, Sulawesi Selatan.

Sementara Theodorus Kopong berasal dari Dusun III Desa Adobala, Kecamatan Klubagolit, Adonara. Dalam KTP masih berstatus mahasiswa. Khusus untuk Emanuel Arakian, dalam paspor tertulis berasal dari Desa Lamahoda, Flores Timur, tetapi setelah ditelusuri ternyata tidak dikenal oleh pemerintah desa setempat.

Namun setelah dicek pada data kependudukan, berdasarkan Nomor Induk Kepegawaian (NIK), maka dipastikan, bahwa Theodorus Kopong berasal dari wilayah Adonara bagian Tengah. Saat ini, tim dari Badan Kesbangpol Kabupaten Flores Timur masih menelusuri desa asalnya. Artinya, sudah dapat dipastikan bahwa tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata itu berasal dari Flores Timur, Pulau Flores, kata Lagadoni Herin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement