Rabu 13 Jul 2016 10:00 WIB

Pembiayaan Bank Syariah Diproyeksikan Bisa Tembus 12 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Perbankan syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Perbankan syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan perbankan syariah bisa tumbuh 12 persen tahun ini, meskipun kualitas pembiayaan masih menjadi tantangan.

Direktur Pengaturan, Perizinan, Penelitian, dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK Deden Firman Hendarsyah, mengatakan, hingga April 2016 pembiayaan bank syariah sudah mencapai sembilan persen secara year on year. Di akhir 2015, pembiayaan bank syariah tumbuh 8,4 persen.

BI dan OJK memproyeksikan kredit perbankan secara umum, termasuk pembiayaan, bisa tumbuh 12 persen tahun ini. ''Kami akan lihat apa itu bisa tercapai. Sampai April 2016 pertumbuhan bank syariah lumayan bagus. Dari sana, harapannya bisa tumbuh lebih tinggi,'' ungkap Deden di sela-sela halal bi halal OJK di halaman Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Senin (12/7).

Soal turunnya kualitas pembiayaan bank syariah, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Achmad Buchori mengatakan, persoalan ini tidak cuma di bank syariah. Perbankan konvensional juga menghadapi NPL tinggi. NPF bank syariah lebih tinggi terutama karena faktor ekonomi. Kedua, pertumbuhan bank syariah selama ini terlalu tinggi sehingga dinilai tidak baik. Menurutnya, jika terlalu cepat analisis bank jadi kurang hati-hati dan ini harus diperbaiki. Maka kualitas SDM perlu ditingkatkan terutama dalam analisis pembiayaan.