REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Aksi perlawanan masyarakat Turki terhadap militer berujung bentrok. Associated Press melaporkan, bentrokan terjadi di wilayah perbatasan Turki dan Eropa.
Aksi militer membubarkan masyarakat propemerintahan dilakukan dengan peluru tajam. Ditaksir bakal banyak warga sipil tewas dan luka-luka. Menurut laporan itu, aksi masyarakat propemerintahan meminta militer membuka akses jembatan Bosporus.
Jembatan tersebut menjadi salah satu akses keluar masuk ke Turki dari daratan Eropa. Masyarakat yang menentang kudeta, meminta militer kembali ke barak.
Baca juga, Dua Partai Oposisi Turi Tolak Kudeta Erdogan.
Akan tetapi, desakan masyarakat itu mendapat serangan mematikan. Masih menurut AP, di Ankara, aksi turun ke jalan warga sipil juga terjadi. Masyarakat meminta agar militer kembali kebarak.
Aksi masyarakat itu juga diikuti personel kepolisian. Namun, bentrok juga terjadi antara masyarakat yang dibantu polisi melawan personel militer. Al Arabiya melaporkan, 17 polisi dikabarkan tewas dari serangan militer.