REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC –- Setelah kudeta yang dilakukan di Turki beberapa waktu lalu, beberapa media dan tokoh masyarakat mulai menduga-duga siapa orang di balik kejadian tersebut. Salah satu dugaan mengarah kepada pihak Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut berada di balik upaya kudeta itu.
Namun AS langsung membantah tudingan tersebut. Seperti dilansir Independent, Senin (18/7) Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki John Bass menyatakan klaim dari beberapa media dan tokoh masyarakat bahwa Washington mendukung kudeta di Turki merupakan kebohongan. Bass mengungkapkan, tuduhan tersebut bahkan menambahkan spekulasi yang mengganggu hubungan dengan badan NATO.
Dalam pernyataan yang diterbitkan di situs Kedutaan Besar AS, pihaknya bersedia dan siap memberikan bantuan kepada Turki dalam penyelidikan kudeta yang gagal. Bass menambahkan akan mempertimbangkan permintaan ekstradisi jika sesuai dengan peraturan.
Sebelumnya, tak hanya media massa yang menilai AS berperan dalam kudeta yang dilakukan di Turki. Menteri Tenaga Kerja Turki Suleyman Soylu dan orang-orang terkemuka lainnya berpendapat bahwa Amerika Serikat berdiri di belakang kudeta di Turki.