Rabu 20 Jul 2016 07:19 WIB

Ribuan Unggas Mati Mendadak di Kulon Progo

Petugas tengah memeriksa unggas yang mati.
Foto: Antara
Petugas tengah memeriksa unggas yang mati.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih melakukan penelitian atas matinya ribuan unggas secara mendadak di Kecamatan Lendah.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah matinya 3.900 burung puyuh dan puluhan unggas jenis lain di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah disebabkan virus H5N1 atau flu burung.

"Untuk menyimpulkan itu dibutuhkan data dan penelitian yang saksama. Namun demikian, petugas langsung turun ke lapangan setelah mendapat laporan dari masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, ketersedian vaksin di tingkat kabupaten masih mencukupi. Seberapapun jumlah yang diminta masyarakat, masih dapat terpenuhi. "Kalau ada yang minta, kami akan turun ke lapangan memberikan vaksin. Tapi hal yang perlu diingat dalam pemberian vaksin adalah menyiapkan pencegahan, bukan untuk mengobati. Jadi kalau matinya sekarang, tambah mati," kata dia.

Sudarna mengimbau masyarakat di lokasi-lokasi peternakan unggas di Kulon Progo untuk mewaspadai virus H5N1 atau flu burung. Kalau masyarakat menemukan unggas mati mendadak segera melapor ke puskeswan terdekat. "Petugas akan datang ke lapangan setelah mendapat laporan. Kami siap siaga untuk melalukan penelitian unggas di tengah masyarakat," katanya.

Baca juga, Ribuan Unggas Mati Kena Flu Burung di Banyuwangi dan Lamongan.

Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan, Dinas Pertanian DIY Anung Endah Swasti mengimbau masyarakat, khususnya peternak unggas, meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus H5N1 atau flu burung seiring masih adanya anomali cuaca yang berpotensi meningkatkan penyakit unggas. "Cuaca yang tidak menentu (anomali cuaca) kadang panas, kadang hujan deras memiliki potensi memicu berbagai penyakit unggas, salah satunya flu burung," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement