Rabu 20 Jul 2016 09:03 WIB

Korut: Tes Rudal Balistik Targetkan AS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009
Foto: AFP
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengatakan pada Rabu (20/7), tes rudal balistik terbaru diuji coba untuk kemungkinan serangan nuklir terhadap sasaran Amerika Serikat di Korea Selatan. Uji coba secara pribadi diawasi oleh pemimpin tertinggi Kim Jong-un.

Peluncuran tiga rudal pada Selasa (19/7) melanggar resolusi PBB yang ada. Uji coba dipandang sebagai reaksi marah dari rencana penggelaran sistem pertahanan rudal AS di Korsel.

Seperti diberitakan Channel News Asia, Rabu (20/7), peluncuran dua rudal Scud dan satu rudal jarak menengah Rodong dikutuk oleh AS, Jepang dan Korsel yang bersumpah akan memberi respons diplomatik kolektif.

Tes tersebut diperintahkan dan dipantau Kim Jong-un. Kantor berita resmi Korut KCNA melaporkan, jangkauan rudal terbatas untuk mensimulasikan serangan pre-emptive ke pelabuhan Korsel dan lapangan udara militer AS.

Menurut militer Korsel, dua Scud terbang antara 500 dan 600 kilometer ke Laut Jepang, sementara Rodong diluncurkan sekitar satu jam kemudian.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan tes itu sangat mengganggu dan merusak upaya mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Resolusi PBB melarang Korut mengembangkan teknologi rudal balistik.

Pyongyang telah berulang kali memperingatkan serangan nuklir pre-emptive terhadap Korsel dan AS di sana dan di tempat lain, meski fokus utama program senjata nuklirnya adalah untuk mengembangkan ancaman terhadap daratan AS.

Serangkaian tes rudal tahun ini bertujuan untuk medukung ancaman yang menyebabkan kesepakatan penerapan keamanan antirudal AS Terminal High Altitude Area Defense system (THAAD) di Korsel. Pekan lalu, Pyongyang menanggapi pengumuman dengan mengancam mengambil tindakan fisik.

Ada hampir 30 ribu tentara AS secara permanen ditempatkan di Korsel.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement