REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Jumat waktu New York atau Sabtu (23/7) pagi WIB). Harga minyak turun setelah data menunjukkan peningkatan aktivitas dalam pengeboran minyak AS sehingga menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
Perusahaan-perusahaan minyak meningkatkan jumlah rig pengeboran minyak di AS sebanyak 14 rig menjadi 371 rig selama pekan yang berakhir 22 Juli, pekan keempat berturut-turut melihat peningkatan. Data dilaporkan tak lama setelah laporan persediaan minyak AS pada Rabu (20/7) yang menunjukkan persediaan bensin lebih tinggi.
"Minyak mentah menuju posisi lebih rendah memasuki akhir pekan karena bertahannya kekhawatiran kelebihan pasokan, sementara dukungan lebih lanjut aksi jual disediakan oleh dolar yang lebih kuat," kata Matt Smith dari Clipper Data.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 56 sen menjadi berakhir di 44,19 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara, minyak Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, turun 51 sen menjadi menetap di 45,69 dolar AS per barel di perdagangan London.
Minyak mentah sempat naik di atas 50 dolar AS pada Juni, karena kebakaran di ladang-ladang minyak utama Kanada, kerusuhan di produsen utama Nigeria dan awal musim mengemudi di Amerika Serikat. Namun, dengan memudarnya beberapa masalah tersebut sekarang, harga telah melemah lagi.