REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris Raya mengaku prihatin atas kondisi warganya, termasuk seorang pekerja sosial keturunan Inggris-Iran yang telah ditahan sejak awal April karena dituduh Garda Revolusi berupaya menggulingkan pemerintah Iran.
Nazanin Zaghari-Ratcliffe ditahan saat ia akan meninggalkan Iran usai berkunjung bersama anaknya yang berusia dua tahun. Perempuan itu dikabarkan hadir dalam Sidang Revolusi, Senin.
"Kami, termasuk para pejabat tinggi di London dan Teheran, menunjukkan sikap prihatin atas ditahannya warga Inggris di Iran, termasuk Zaghari-Ratcliffe," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris.
Zaghari-Ratcliffe (37 tahun) bekerja untuk Yayasan Thomson Reuters, lembaga donor berpusat di London dan memiliki kegiatan yang independen dari Reuters News.
Juru bicara Kemenlu mengatakan, mantan Perdana Menteri David Camerion berulang kali membahas kasus tersebut bersama mitranya di Iran. "Kami cukup prihatin atas laporan terbaru Zaghari-Ratcliffe telah digugat tetapi tak diizinkan didampingi seorang pengacara. Tentunya kami siap memfasilitasi pengembalian anak perempuan Zaghari-Ratcliffe ke Inggris jika diminta," ujar juru bicara itu.