REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batik asal Pekalongan menjadikan pasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebagai target utama. Wali Kota Pekalongan Achmad alf Arslan Djunaid, mendukung pengembangan Batik Pekalongan bisa memikat konsumen ibu kota melalui adanya kerjasama pemasaran dengan TM Mangga Dua Square.
"Semoga dengan kedatangan para pengusaha batik dari Pekalongan ke Jakarta ini akan semakin menggairahkan batik kita, terutama agar bisa diserap pasar khususnya yang di wilayah Jakarta Utara ini," katanya di Jakarta, Kamis (25/8).
Pengelola TM Mangga Dua Square sebelumnya mengundang para pengusaha batik di daerah untuk bergabung dan mengembangkan usaha bersama di berbagai TM Agung Podomoro.
"Kita telah melakukan beberapa trip ke berbagai pusat batik di daerah, salah satunya ke Pekalongan. Memang tidak mudah mengumpulkan pedagang daerah yang terbiasa dengan comfort zone, masuk ke Jakarta. Tapi kami meyakinkan mereka," kata GM Advertising and Promotion TM Mangga Dua Square, Shindiwaty Mastra.
Shindiwaty mengatakan, hingga saat ini, 50 pedagang batik Pekalongan telah bergabung mengisi unit-unit yang telah disiapkan yang jumlahnya mencapai 80 unit untuk tahap pertama. Selanjutnya, total zoning batik rencananya akan ditambah mencapai 150 unit yang diperuntukkan khusus untuk pedagang Batik Nusantara.
Shindiwaty mengungkapkan, di Mangga Dua Square sudah banyak zoning yang terbentuk, karena sudah beroperasi sekitar 12 tahun dan empat tahun terakhir diambil Agung Podomoro. "Kita melakukan banyak hal improvisasi, dari marketing dan dari pengelolaan gedung. Salah satunya membentuk zoning baru," ujarnya.