REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengaku prihatin sekaligus menyesalkan kasus penyalahgunaan narkoba dengan tersangka Gatot Brajamusti yang terjadi di Lombok beberapa hari kemarin. Sebab, hal itu akan membuat preseden dan citra yang buruk bagi NTB.
"Kasus Aa Gatot (disini) memprihatinkan dan saya menyesalkan. Apalagi, saya saat pembukaan kongres PARFI memberikan sambutan dan bangga namun besoknya (Gatot) tertangkap karena narkoba," ujarnya kepad wartawan di Kota Mataram, Jumat (2/9).
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan MICE tingkat nasional bahkan internasional. Dengan adanya kejadian tersebut maka akan menjadi preseden yang kurang baik.
Ia menilai sosok Gatot Brajamusti merupakan oknum artis yang tidak bisa dijadikan panutan sebagai publik figur. Selain itu, kejadian tersebut akan menjadi preseden buruk bagi NTB. Oleh karena itu, tersangka harus dihukum berat.
"Yang kita prihatin, jangan sampai kiranya ada pandangan NTB ramah narkoba padahal kita gencar memberantas narkoba, malah saya minta (pemberantasan narkoba) ini betul menjadi perhatian," katanya.
Dirinya sempat bertanya kepada Kapolda NTB dan BNNP NTB perihal barang bukti yang dibawa oleh tersangka. "Saya sudah tanya Kapolda dan BNN, barang (narkoba) dibawa dari Jakarta bukan diperoleh disini," katanya.
Meski begitu, Amin mengaku ragu barang tersebut dibawa dari luar NTB. Sebab, jika begitu seharusnya bisa diketahui melalui pemeriksaan di Bandara saat akan menuju ke NTB dari Jakarta.