Senin 12 Sep 2016 16:23 WIB

Ribuan Hewan Ditemukan tak Layak Kurban

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Hewan Domba
Foto: dok.pri
Hewan Domba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung menemukan ribuan hewan yang tak layak kurban. Temuan ini didasarkan pada hasil pemeriksaan di lapangan menjelang Idul Adha 1437 H.

Kepala Distan KP Elly Wasliah mengatakan kebanyakan hwan kurban tak layak yang ditemukan ialah jenis domba. Di mana berdasarkan data pemeriksaan hingga Ahad (11/9) sore, ada 1.163 ekor domba yang tak layak potong.

"Dari pemeriksaan kami hingga Ahad sore kemarin, hewan kurban yang banyak tak memenuhi syarat adalah domba. Secara total, kami telah memeriksa 21. 217 ekor domba. Yang terperiksa layak dan memenuhi sayarat hanya mencapai 20.504 ekor domba," kata Elly saat ditemui seusai memonitoring pemotongan hewan kurban di Mesjid Assalam, Kota Bandung, Senin (12/9).

Elly menyebutkan kebanyakan domba yang tak layak kurban dikarenakan belum mencukupi umur. Tercatat ada 1.054 ekor domba yang tak memenuhi persyaratan umur. Sementara 102 ekor domba yang dinyatakan sakit mata, dan tujuh ekor domba lainnya yang memiliki kecacatan secara fisik.

Pemeriksaan juga dilakukan kepada hewan kurban jenis sapi sebanyak 5.795 ekor di seluruh Bandung. Dari hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan sembilan ekor yang tak layak potong dikarenakan tak cukup umur.

Sementara Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Barat telah menerjunkan tim pemeriksa hewan kurban sejak beberapa pekan lalu. Namun hingga Hari Raya Idul Adha tiba, tidak ditemukan adanya penyakit berbahaya pada hewan kurban berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan.

Kepala Disnak Jawa Barat Dody Firman Nugraha mengatakan penyakit yang harus diwaspadai ada pada hewan kurban adalah antrax atau penyakit mulut dan kuku (PMK). Berdasar pemeriksaan di lapangan, petugasnya tidak menemukan penyakit berbahaya tersebut pada hewan kurban.

"Alhamdulillah sampai sekarang tidak ditemukan penyakit yang mengkhawatirkan seperti antrax atau PMK," kata Dody kepada wartawan usai memeriksa daging kurban di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/9).

Ia mengatakan petugasnya hanya menemukan hewan kurban yang tedeteksi kelelahan. Sehingga harus disehatkan terlebih dahulu agar lebih fit saat dikurban.

Di samping itu, dia mengatakan ada laporan hewan kurban yang cacingan. Hal ini bisa terlihat dari tubuh yang kurus. Namun menurutnya hal tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan. "Cacing bisa ditoleransi. Tinggal di buang jeroannya. Yang dikhawatirkan itu antrax tapi alhamdulillah tidak ada," ujarnya.

Ia menyebutkan pihaknya menerjunkan sekitar 100 petugas dalam pemantauan. Ia mengatakan petugasnya akan terus memantau hingga hari tasyrik selesai pada Kamis (14/9). "Sampai Kamis petugas masih terjun. Kita bantu juga dengan DKM-nya untuk memeriksa," kata dia.

Ia tetap mengimbau masyarakat yang ingin berkurban untuk membeli hewan yang telah terlabeli sehat dan layak oleh pemerintah. Selain itu, warga diminta memperhatikan fisik hewan. Warga juga diimbau tidak membeli hewan kurban yang terlihat sakit. Hal tersebut dapat terlihat dari hidung dan mata yang berair. Serta tubuh kurus tidak wajar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement