Kamis 22 Sep 2016 18:14 WIB

Warga Tangkap Buaya Penerkam Santri di Aceh

Buaya
Foto: AP/David McFadden
Buaya

REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Puluhan warga dibantu seorang pawang menangkap hidup-hidup seekor buaya yang diduga sebelumnya menerkam seorang santri di Kabupaten Aceh Selatan, beberapa hari lalu. Buaya gana itu ditangkap di sungai Desa Pasie Lembang.

Tokoh masyarakat Desa Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Martunis saat dihubungi di Tapaktuan, Kamis (22/9) mengatakan buaya itu ditangkap tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB oleh pawang buaya bernama Ruslan dengan dibantu puluhan masyarakat setempat.

Buaya ganas yang diduga telah menewaskan santri Ponpes Darusy-Syuhada, Noval Firmansyah (12) tersebut ditangkap di Sungai Lembang yang berjarak sekitar 1 Km dari lokasi tempat kejadian. Noval disebut diterkam saat sedang mandi dengan teman-temannya dua pekan lalu, Jumat (9/9).

Menurut Martunis, masyarakat setempat sangat yakin bahwa buaya yang berhasil ditangkap tersebut yang telah memangsa Noval hingga tewas, meski saat berlangsungnya proses penangkapan, di sekitar lokasi banyak terlihat buaya-buaya yang lain.

Namun oleh pawang buaya yang sudah cukup berpengalaman itu hanya memfokuskan sasaran penangkapannya terhadap buaya bersangkutan, katanya.

"Saat menangkap buaya yang bersalah, biasanya pawang setelah menaburkan obat penawar dalam air sungai kemudian memanggil buaya tersebut dengan ilmu yang dimilikinya. Jadi seperti yang sudah biasa dilakukan sebelumnya, dengan teknik seperti itu sasarannya akan tepat," ujar Martunis.

Dia menyebutkan, setelah buaya tersebut naik ke permukaan air sungai kemudian pawang bersama masyarakat mengikatnya dengan tali dan diseret dengan perahu bermesin robin ke pinggir sungai.

Seekor buaya yang berhasil ditangkap tersebut berwarna agak kekuning-kuningan dengan panjang sekitar 3,20 meter lebar sekitar 60 hingga 70 cm dengan umur diperkirakan 5 tahun.

Menurutnya, buaya yang saat ini sudah berada di perkarangan Pondok Pesantren Darusy-Syuhada, Desa Pasie Lembang tersebut telah menjadi tontonan ratusan warga yang berdatangan baik dari desa setempat maupun dari luar desa itu.

Buaya tersebut sekitar pukul 15.00 WIB sudah mati, sehingga pihak aparat desa memutuskan langsung menguburkan bangkai binatang tersebut, karena tidak mungkin dipertahankan lagi, katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement