REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam debat menyatakan, jika ia terpilih sebagai presiden Amerika, maka ia akan membawa Amerika ke arah yang lebih baik. Namun, memang perlu ada perbaikan dalam hal ketimpangan pendapatan dan penciptaan lebih banyak lapangan kerja.
Seorang pemilih, Nanci Willhite (61 tahun) mengatakan, ia melihat Clinton lebih optimistik dibandingkan Trump. Itu merupakan hal yang cukup mengesankan. "Clinton saya kira lebih realistis," katanya, Selasa, (27/9).
Ahli Strategi Partai Republik Ron Bonjean mengatakan, hasil debat antara Clinton dengan Trump hanya akan membuat para pemilih mengambang makin ragu-ragu terhadap kemampuan Trump memimpin Amerika. "Selama ini, Trump selalu menyatakan ke publik kalau ia merupakan pilihan alternatif yang aman namun dengan melihat cara debatnya, orang jadi ragu-ragu terhadapnya," ujarnya.
Seperti disebutkan Clinton, Trump sering merendahkan wanita selama debat dengan sebutan babi, pemalas, dan anjing. Bahkan menyebut Ratu Kecantikan kelahiran Venezuela Alicia Machado sebagai Miss Piggy (nona babi) dan Miss Housekeeping (pembantu) hanya karena dia seorang Amerika Latin.
Pakar Ilmu Politik dari Universitas Dayton Christopher Devine mengatakan, pernyataan-pernyataan Trump dalam debat sering kali penuh dengan hiruk pikuk yang hiperbola. Hal itu membuat pesan-pesan yang disampaikan Trump kepada publik malah hilang dan tak tersampaikan ke penonton.
"Bahkan berbagai macam hiperbola yang disampaikan Trump malah membuat pendukung Clinton makin menghinanya. Trump terlalu berlebihan dan hiperbola dalam menyatakan maksudnya sehingga pesannya jadi tak efektif," ujar Devine.