Rabu 28 Sep 2016 19:47 WIB

Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Bekasi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ilham
Anggota Densus 88 menggiring terduga teroris (ilustrasi).
Anggota Densus 88 menggiring terduga teroris (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Detasemen Khusus (Densus) 88 menggerebek sebuah rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian teroris di Kampung Kelapa Dua RT 01/RW 08, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/9). Densus 88 meringkus satu orang terduga teroris dari rumah tersebut.

"Hanya satu saja yang diamankan di lokasi dan tidak ada lagi," kata Kepala Polresta Bekasi Kota, Kombes Umar Surya Fana, Rabu (28/9).

Namun, Umar enggan memberi keterangan lebih jauh mengenai identitas terduga teroris tersebut. Menurut dia, Polresta Bekasi Kota hanya bertugas melakukan bantuan pengawalan. Kewenangan penggerebekan ada pada tim Densus 88.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar di lokasi penggerebekan memaparkan, terduga teroris tersebut bernama Agus alias Abu Fauzan. Ia diduga berperan merekrut warga negara Indonesia yang akan bergabung dengan kelompok radikal Islamic State Irak and Syam (ISIS) di Suriah.

Boy Rafli menerangkan, penangkapan terhadap terduga teroris Abu Fauzan dilakukan setelah sebelumnya polisi mengungkap keberadaan tujuh orang WNI yang hendak diberangkatkan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS. Ketujuh orang tersebut akan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 22 September 2016, kemarin.

Aparat kepolisian kemudian melakukan pengembangan atas kasus tujuh WNI tersebut. "Dari pengembangan itulah, kami berhasil mengungkap bahwa mereka disuruh oleh Ali Fauzan," kata Boy. Pada saat penggerebekan, aparat Densus 88 tampak menemukan sebuah kotak berukuran sedang, namun belum diketahui isinya.

Terduga teroris tersebut kemudian dibawa oleh aparat kepolisian bersama tim Densus 88 untuk proses penyidikan. Menurut keterangan salah satu warga setempat, Robiah (28 tahun), terduga teroris di rumah yang digerebek anggota Densus 88 tersebut tak pernah kelihatan batang hidungnya.

Warga mengaku kaget ketika melihat banyak anggota polisi bersenjata lengkap tiba-tiba datang ke lokasi. "Nggak tahu dia siapa. Orangnya nggak pernah keluar," kata Robiah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement