REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K. Harman pernah meminta kepada Taat Pribadi, pendiri Padepokan Dimas Kanjeng, Probolinggo, Jawa Timur untuk membuktikan kemampuannya mengadakan uang. Namun, Taat mengaku sudah tidak bisa karena dalam kondisi stress.
Benny merasa banyak keanehan dengan kemampuan yang diumbar Taat Pribadi seperti penggandaan uang. Keanehan tersebut, Benny dapatkan setelah melakukan penelusuran. Benny juga mendapatkan informasi bahwa Dimas Kanjeng telah mengeluarkan lebih Rp 1 tiriliun.
Jumlah uang yang dikeluarkan tersebut dibenarkan oleh Taat Pribadi saat dikonfirmasi di Polda Jatim. Uang tersebut, kata Benny, menurut pengakuan Taat disebarkan ke dua tempat yaitu di Bangil dan Jakarta.
Selain itu, ia juga merasa heran para pengikut Taat Pribadi mengaku merasa menemukan kedamaian. Apalagi Taat Pribadi mengaku memiliki hubungan baik dengan pejabat nasional.
“Bahkan beliau beberapa kali diundang datang ke Istana menyampaikan visi-misi padepokan dihadapan Presiden Joko Widodo,” kata Benny, dalam acara Indonesia Law Yers Club (ILC), Selasa (4/10) malam.
Keanehan selanjutnya, pengikut Taat Pribadi berasal dari berbagai profesi seperti PNS, kepala dinas, pegawai bank dan TNI. Benny mengaku semakin terkejut dengan tokoh ICMI Marwah Daud juga menjadi pengikut Dimas Kanjeng.