Rabu 12 Oct 2016 15:48 WIB

Netralitas TNI di Pilkada Menjadi Taruhan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyalami mahasiswa pascasarjana Unhan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyalami mahasiswa pascasarjana Unhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, netralitas TNI menjadi taruhan dalam pelaksanaan pilkada serentak. Tak hanya di Jakarta, tapi netralitas TNI juga harus dijaga termasuk di beberapa daerah yang melaksanakan pilkada serentak.

Itu tak lain karena menurutnya pesta demokrasi ini dipantau langsung oleh dunia. Selain itu, netralitas TNI sangat diperlukan demi menjaga benteng terakhir bangsa Indonesia.

“Jika TNI berpihak, maka masyarakat akan menjadi bingung dan tidak tahu akan berlindung kemana,” kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/10).

Gatot juga menyerukan agar seluruh Perwira Kodam Jaya harus memahami dan menginformasikan dengan benar kepada para anggotanya tentang pentingnya peran dan netralitas TNI. “Walau anggotamu  seorang Prada, namun sangat menentukan, maka perlu diperhitungkan, karena TNI yang solid adalah kebersamaan yang utama,” ucap Gatot.

Menurut Gatot, seorang prajurit harus membentengi diri dengan profesionalisme, solid dan tangguh untuk menciptakan Netralitas TNI. "Saya ingatkan, ikatan emosional apapun juga harus di tanggalkan manakala negara memintamu untuk mengabdi, itu kata kuncinya,” terang Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement