Selasa 18 Oct 2016 02:32 WIB

Kematian Raja Thailand tak akan Tunda Pemilu

Rep: Retno Wulandari/ Red: Nidia Zuraya
Bhumibol: Antrean warga Thailand di dalam Istana Kerajaan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej
Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Bhumibol: Antrean warga Thailand di dalam Istana Kerajaan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand masih berduka atas kematian Raja Bhumibol Adulyadej pada Kamis (13/10) lalu. Kendati demikian, wafatnya Bhumibol tidak akan mempengaruhi rencana Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar pada 2017.   

Surat kabar Bangkok Post menyebutkan jajak pendapat tetap dilanjutkan sesuai rencana. “Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk mengikuti roadmap pemilu yang dijadwalkan akhir tahun depan,” berikut laporan sebuah surat kabar lokal dikutip Malay Online, Senin (17/10).

Namun, Weerachon Sukondhapatipak, juru bicara pemerintah militer, masih menolak berkomentar tentang masalah tersebut. “Ini bukan waktu untuk membahas politik,” katanya kepada Reuters.

Pemerintah hanya menekankan bahwa ekonomi dan pemerintah akan bekerja seperti biasa, serta berusaha untuk menghilangkan ketidakpastian suksesi.

Raja Bhumibol telah mendapat tempat dihati masyarakat Thailand karena jasanya membantu masyarakat miskin pedesaan termasuk dalam proyek pembangunan pertanian. Dia juga dinilai mampu menstabilkan kondisi negara yang kerap terlibat dalam kekacauan politik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement