Ahad 30 Oct 2016 08:11 WIB

Warga Thailand Beri Penghormatan Terakhir pada Raja di Istana

Bhumibol: Antrean warga Thailand di dalam Istana Kerajaan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej
Foto: Reuters/Jorge Silva
Bhumibol: Antrean warga Thailand di dalam Istana Kerajaan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Puluhan ribu warga Thailand berkumpul di istana raja, Grand Palace, Sabtu (29/10), berharap

dapat memberikan penghormatan kepada guci jenazah Raja Bhumibol Adulyadej, raja terlama yang memerintah di dunia.

Raja Bhumibol (88 tahun), meninggal pada 13 Oktober setelah memerintah selama tujuh dasawarsa sebagai raja konstitusional dan tokoh pemersatu di negara dengan politik tidak stabil itu. Pemerintah Thailand yang dipimpin militer telah menyatakan masa berkabung selama setahun untuk mendiang raja terlama yang secara resmi dikenal sebagai Rama IX itu. Selama masa berkabung banyak warga Thailand mengenakan pakaian hitam sebagai tanda penghormatan.

Wakil juru bicara polisi Mayor Jenderal Songpol Wattanachai kepada Reuters mengatakan sekitar 80 ribu pelayat tiba di istana, Sabtu pagi. Pihak berwenang mengatakan 10 ribu pelayat per hari akan diizinkan untuk memasuki Dusit Maha Prasat Throne Hall, di dalam istana.

"Saya siap sekarang untuk masuk dan memberikan penghormatan saya untuk terakhir kalinya pada raja karena ini akan menjadi yang terakhir kalinya bagi kami untuk mengekspresikan kesedihan kami," kata pelayat Waewwan Iimsud (42) yang menunggu untuk memasuki ruangan.

Ritual keagamaan setiap hari berlangsung di aula, lokasi jenazah raja diletakkan, dan anggota senior keluarga kerajaan

bergantian menghadiri upacara setiap hari, di tengah nyanyian para biksu Budha. Jenazah keluarga kerajaan Thailand secara tradisional ditempatkan dalam guci emas. Namun para pejabat istana mengatakan tradisi itu tidak lagi akan diberlakukan dan jenazah raja akan ditempatkan dalam sebuah peti mati dengan sebuah guci secara simbolis diletakkan di dekatnya.

Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn (64) adalah calon raja selanjutnya, tapi pemimpin junta Prayuth Chan-ocha beberapa jam setelah raja wafat mengatakan pangeran telah mengabarkan padanya ia akan menunda naik takhta untuk memberi waktu baginya untuk berkabung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement