Selasa 01 Nov 2016 14:32 WIB

Monas Seperti Pangkalan Militer Jelang Demo 4 November

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Angga Indrawan
Anggota Kepolisian disiagakan dalam rangka pengamanan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (31/10).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota Kepolisian disiagakan dalam rangka pengamanan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Monumen Nasional (Monas) tampak tidak seperti biasanya sebagai tempat wisata, Selasa (1/11). Monas tak lebih mirip seperti tempat pangkalan militer.

Terlihat beberapa tenda dari pasukan Brigadir Mobil (Brimob) berjejer memenuhi lapangan utara arah masuk Monas. Selain jejeran tenda, terlihat pula para personel Brimob mondar-mandir di sekitar lapangan Monas. 

Pantauan Republika.co.id, penempatan pasukan Brimob di area Monas tersebut untuk mengantisipasi aksi tuntutan proses hukum Ahok terkait penistaan agama di Pulau Seribu. Walaupun aksi masih berbilang H-3, namun personel Brimob sudah disiagakan. 

Terlihat pula jejeran bus pengangkut Brimob yang bertuliskan bukan hanya dari Polda Metro Jaya, ada yang bertuliskan Kaltim (Kalimantan Tengah) dan Jabar (Jawa Barat). Salah seorang pengunjung Monas, Arifin, mengaku tidak mengetahui ada persiapan pengamanan aksi oleh Brimob. “Ya, saya tidak tahu, saya kira ini latihan biasa,” ujarnya. 

Terkait hal ini, salah satu Pimpinan Pondok Pesantren Syahana Jakarta Timur, Muhammad Raqib, yang kebetulan berkunjung bersama para santri di Monas ikut memberi sedikit komentar. Sebelumnya, ia mengonfirmasi kedatangannya ke Monas bukan terkait Aksi 4 November, kebetulan saja saat ia membuat acara refreshing untuk para santrinya, pasukan Brimob juga disiagakan di Monas. 

Ketika dimintai pendapat tentang aksi yang akan berlangsung 4 November mendatang, ia berpendapat aksi tersebut adalah sebuah bentuk mencegah kemungkaran. Namun, Roqib menyayangkan cara mencegah kemungkaran itu bila memiliki potensi kemungkaran yang baru. “Ketika kita mencegah kemungkaran, kita harus tahu syarat-syarat nahi mungkar itu, salah satunya adalah tidak membuat bencana yang lebih besar,” katanya. 

Roqib berharap, aksi tersebut berjalan dengan baik dan tak ada bencana yang lebih besar yang timbul dari aksi 4 November mendatang. “Jika masih ada jalan yang lebih baik, seperti mendoakan, mengapa kita tidak seperti itu,” ujarnya lagi

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement