Jumat 04 Nov 2016 13:13 WIB

Polisi Berkopiah Kawal Demo di Masjid Agung Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Pasukan Asmaul Husna Polri saat mengikuti apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka pilkada serentak 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Prayogi
Pasukan Asmaul Husna Polri saat mengikuti apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka pilkada serentak 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Massa aksi demonstrasi yang berasal dari berbagai aliansi mulai memadati masjid Agung Medan di Jalan P. Diponegoro, Jumat (4/11). Personel kepolisian mulai berjaga di masjid yang menjadi pusat aksi demonstrasi 4 November ini.

Namun, ada yang berbeda dari pengawalan aksi unjuk rasa ini. Sebagian besar polisi yang berjaga menggunakan kopiah, termasuk Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto yang hadir di lokasi.

Kasat Sabhara Polrestabes Medan Kompol Siswandi mengatakan, penggunaan kopiah atau lobe ini untuk membangun citra polisi yang tidak menyeramkan di mata masyarakat.

"Supaya terlihat humanis makanya kita gunakan lobe," kata Siswandi di lokasi, Jumat (4/11).

Selain itu, Siswandi menambahkan, pemakaian kopiah juga untuk memunculkan kesan bahwa polisi dekat dengan masyarakat. Dengan begitu, massa yang berunjuk rasa dinilai akan lebih nyaman dengan mereka.

"Ini juga bagian dari pendekatan persuasif dengan massa," ujar dia.

Untuk mengamankan jalannya aksi, Polrestabes Medan menurunkan 1.780 personel. Pengawalan ini, lanjut Siswandi, dipusatkan di masjid Agung Medan yang menjadi pusat aksi massa.

Sementara itu, Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic mengatakan, hingga saat ini situasi masih terjaga dan kondusif. Dia mengimbau kepada warga untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasa dan tidak terganggu dengan adanya aksi unjuk rasa.

"Saya berharap kepada masyarakat agar tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa. Jangan khawatir dengan aksi ini karena ini aksi damai," kata Ronni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement