Senin 14 Nov 2016 02:23 WIB

Sukabumi Ajak Daerah Lain Dorong Percepatan Jalan Tol

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Pekerja menggunakan eskavator menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Kawasan Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pekerja menggunakan eskavator menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Kawasan Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mengajak daerah lain untuk sama-sama mendorong percepatan pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Pasalya, rencana pembangunan jalan tol tersebut sudah lama disuarakan namun hingga kini belum menyentuh Sukabumi.

"Kemacetan yang terjadi saat ini berdampak pada investasi dan harga barang," ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada wartawan akhir pekan lalu.

Di mana, dari segi investasi kemacetan menjadi salah satu kendala bagi investor. Sementara harga barang menjadi mahal akibat lamanya perjalanan.

Oleh karena itu kata Muraz, pemkot menyambut baik adanya pembangunan jalan tol Bocimi. Namun sayangnya hingga kini belum jelas kapan pembangunan jalan tol tersebut masuk ke wilayah Sukabumi.

Menghadapi masalah ini ungkap Muraz, Pemkot Sukabumi menggagas lahirnya "Sukabumi Summit". Kegiatan Sukabumi Summit ini utuk mempertemukan para kepala daerah yang terdampak kemacetan baik di perbatasan Bogor maupun Cianjur. Rencananya, ada 10 kepala daerah yang dilibatkan seperti dari Kota/Kabupaten Sukabumi, Kota/Kabupaten Bogor, dan Cianjur.

Pertemuan tersebut akan digelar pada akhir 2016 mendatang. Target dari Sukabumi Summit ini terang Muraz, untuk mendorong percepatan pembanguan jalan tol Bocimi.

Selain kepala daerah dari masing-masing wilayah diundang pula anggota DPR RI dan DPD RI yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) di Jawa Barat bagian tengah.

Muraz menuturkan, dukungan dari kepala daerah dan anggota DPR serta DPD RI ini sangat penting dalam mengatasi kemacetan di Sukabumi. Jika daerah kompak, maka masalah kemacetan ini bisa didengar oleh pemerintah pusat dan mendapatkan prioritas dalam pembangunannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement