REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim Rohingya di utara Rakhine terus mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari militer Myanmar. Pemerintah Indonesia pun diminta melakukan komunikasi dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk membantu Muslim Rohingya di Myanmar.
"Bukan hanya meminta pemerintah melakukan tekanan kepada Negara Myanmar tapi juga melakukan lobi Internasional kepada PBB," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas kepada Republika, Sabtu (19/11).
Ia mengatakan, melobi PBB sebagai upaya membantu Muslim Rohingya di Myanmar. Supaya, mereka mendapatkan haknya sebagai warga negara yang terlindungi.
Selain itu, ia menegaskan, GP Ansor sangat mengutuk kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga Rohingya. Warga Rohingya seharusnya mendapatkan hak yang sama di Negara Myanmar. Seperti halnya warga negara lain di Myanmar.
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR, Dr Abdul Kharis Almasyhari menyarankan agar Pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk membantu Muslim Rohingya. Yakni melakukan tekanan kepada Pemerintah Myanmar dengan cara diplomasi. Mengutus diplomat Indonesia yang ada di Myanmar.
"Saya meminta kepada pemerintah (Indonesia) dalam hal ini Menteri Luar Negeri dan Presiden untuk melakukan diplomasi dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk memperingatkan atau menegur Pemerintah Myanmar," tegas Abdul.