Kamis 01 Dec 2016 00:31 WIB

Ulama Bogor Doakan Aksi 212 Berjalan Lancar

Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Ulama kabupaten Bogor mendoakan semoga aksi damai di Jakarta pada 2 Desember dapat berjalan lancar. Aksi tersebut digelar untuk mengawal proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama.

Ketua MUI Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kyai AM Ishak Mariani menyampaikan, ulama ikut mendoakan umat yang akan menyampaikan aspirasi dalam aksi damai 212.

''Kita berdoa agar penegakkan hukum berjalan dengan baik dan memenuhi keadilan,'' kata Kyai AM Ishak di Cibinong, Bogor, Rabu (30/11), seperti dikutip Antara.

Sementara Kepolisian Resor (Polres) Bogor, Jawa Barat, memastikan ulama Bogor tidak ikut dalam aksi bela Islam di Jakarta pada Jumat (2/12). Mereka memilih berdoa bersama di masing-masing majelis.

"Ini sikap resmi dari ulama tetua di Bogor dan semua ulama yang hadir," kata Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika, Rabu.

Kapolres menyatakan dirinya bersama jajaran Polda Jawa Barat telah bersilaturahim dengan sejumlah ulama Bogor untuk mendengarkan pandangan dan sikap masyarakat Bogor dalam menanggapi isu terkini. Dalam pertemuan bersama seluruh ulama dari berbagai kecamatan dan desa wilayah Kabupaten Bogor pada Selasa (29/11), ulama menyampaikan kepercayaan terhadap pemerintah dalam penegakan hukum kasus Ahok.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement