REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Politisi dari Partai Islam se-Malaysia (PAS), Nik Abduh Nik Aziz hari ini menyeru kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak untuk memimpin perjuangan menghentikan kekejaman yang terjadi di Myanmar. Hal tersebut disampaikannya bersama para demonstran di Stadion Titiwangsa, Malaysia, Ahad (4/12).
"Myanmar adalah tetangga kami dan (karenanya) kita harus menyadari tanggungjawab kita terhadap mereka," kata Nik Abduh dalam pidatonya pada acara Solidaritas untuk Rohingya di Stadium Titiwangsa, dilansir dari NewStraitsTimes, Ahad (4/12).
Ia mengatakan, saudara Muslim di Myanmar hidup dalam penderitaan dan kesakitan. Tetangga tidak bisa membiarkan tetangganya kelaparan dan menjadi sasaran kekejaman.
"Mari kita berjanji hari ini, kita Malaysia akan menjadi berada di garis depan dalam menyuarakan tuntutan dan perjuangan untuk mengakhiri penderitaan Muslim Rohingya," ujarnya.
Nik Abdullah menegaskan, kegiatan Solidaritas untuk Rohingya mewakili masyarakat Malaysia dan Muslim di seluruh dunia. Semuanya menuntut kekejaman terhadap Muslim di Rohingya harus segera diakhiri.
"Mereka (Muslim Rohingya) diperlakukan sewenang-wenang hanya karena mereka lemah. Jika kita (semua Muslim) datang bersama-sama dan menyuarakan keprihatinan kita, kita mungkin dapat mengakhiri ini," tegasnya.
Dikatakan dia, hari ini semuanya berdoa untuk memohon kepada Allah bersama-sama. Insyaallah suaranya akan terdengar lebih keras. Nik Abduh menyampaikan pidatonya kepada sekitar 10 ribu masyarakat Malaysia dan Rohingya yang hadir di Stadion Titiwangsa untuk berdemonstrasi.