Kamis 08 Dec 2016 13:15 WIB

JK: UN Didik Siswa Kerja Keras

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Jusuf Kalla
Foto: EPA/Andrew Gombert
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Ujian Nasional (UN) dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing siswa. UN, kata dia, justru mendidik siswa Indonesia untuk bekerja keras.

"Kita debat soal UN, kita bicara masa depan bangsa. Kalau anak-anak itu dididik untuk lembek, maka bangsa ini akan lembek," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (8/12).

Karena itu, ia meminta agar kondisi stres para siswa saat menghadapi UN tak perlu dipersoalkan. Sebab, hal itu juga akan berpengaruh pada masa depan mereka untuk memiliki kualitas yang lebih baik.

"Stres satu hari dipersoalkan, 1100 hari baru diuji, 3 tahun sekolah, masa stres dua hari jadi persoalan bangsa. Daripada stres terus ga dapat pekerjaan jadi persoalan bangsa ga punya kemampuan bagaimana," tambah JK.

JK pun meminta agar masyarakat tidak membuat generasi muda semakin lemah. Sehingga mereka dapat memiliki daya saing yang kuat. "Bagaimana kita jangan membuat lembek bangsa ini. Biarlah kita jadi bangsa yang punya daya saing yang kuat," ucapnya

Sebelumnya, JK menyampaikan pemerintah menolak usulan moratorium Ujian Nasional (UN) yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Menurut JK, pemerintah meminta usulan moratorium tersebut dikaji ulang. "Ya hasilnya usulan moratorium itu tidak disetujui, tapi disuruh kaji ulang," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (7/12).

JK menjelaskan, UN masih dibutuhkan negara untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga pemerataan pendidikan di setiap daerah di Indonesia. UN dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk meningkatkan kemampuan para siswa di seluruh Indonesia. Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah meminta dilakukan kajian dan evaluasi sehingga ujian nasional dapat lebih efektif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement