Rabu 14 Dec 2016 10:51 WIB

Tangisan Ahok di Persidangan Sampai Amerika

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12).
Foto: Antara/Tatan Syuflana
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media AS New York Times ikut memberitakan persidangan terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kemarin.

Dalam tulisannya New York Times menyinggung bagaimana Ahok menangis dan menyangkal segala tuduhan yang ditudingkan kepadanya.

New York Times memilih judul, "Governor of Jakarta Issues Tearful Denial as Blasphemy Trial Opens in Indonesia". 

Times juga mengutip sejumlah analis yang melihat persidangan adalah konspirasi agar ia tak terpilih menjadi gubernur DKI lagi.

Sementara Aljazirah mengangkat judul, "Jakarta Governor Ahok Stands trial for Balsphemy". Dalam paragraf-paragraf awalnya Aljazirah menggambarkan bagaimana sidang Ahok diwarnai unjuk rasa. Aljazirah juga mengutip pernyataan Ahok yang membantah telah melakukan penistaan agama Islam.

Baca juga, Ini yang Buat Ahok Menangis di Persidangan.

Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sempat menangis saat membacakan nota keberatan di depan Majelis Hakim. Ia menegaskan ucapannya yang menyinggung ayat 51 surah Al Maidah tidak bertujuan untuk menafsirkan ayat yang merupakan Firman Tuhan.

Ahok pun tidak memiliki niat sedikitpun untuk menistakan atau menghina agama Islam. "Jelas, yang saya utarakan di Kepulauan Seribu, bukan dimaksudkan untuk menafsirkan surah Al Maidah," ujar Ahok.

Suara dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu mulai parau saat menyampaikan sejarah kehidupan keluarganya. Ahok pun tidak bisa membendung airmatanya saat bercerita tentang harapan ibu angkatnya Misribu binti Acca yang.berharap Ahok bisa memimpin DKI Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement