Selasa 20 Dec 2016 17:14 WIB

Polisi Jerman Asumsikan Truk Maut Sengaja Tabrak Pasar Natal

Warga meletakkan bunga dekat lokasi truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa, 20 Desember 2016.
Foto: AP Photo/Matthias Schrader
Warga meletakkan bunga dekat lokasi truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa, 20 Desember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Polisi Berlin mengatakan penyidik berasumsi pengemudi truk yang menabrak kerumunan di pasar Natal Berlin, dan menewaskan 12 orang serta melukai 48 orang lainnya, sengaja melakukan aksinya dalam dugaan serangan teroris, Selasa (20/12).

Truk tersebut menabrak orang yang berkumpul di sekitar pondok kayu yang melayani minuman anggur hangat dan sosis di kaki gereja memorial Kaiser Wilhelm yang tinggal reruntuhannya setelah Perang Dunia II, di bekas pusat kota Berlin Barat, Senin malam (19/12).

"Penyidik kami memiliki asumsi truk itu sengaja diarahkan ke kerumunan orang di pasar Natal yang ada di Breitscheidplatz. Semua respons polisi yang terkait serangan yang dicurigai teroris di Breitscheidplatz berkembang dengan cepat dan dengan tekad yang diperlukan," kata polisi di Twitter.

Kejadian tersebut membangkitkan kenangan akan serangan di Nice, Prancis pada Juli lalu ketika seorang pria kelahiran Tunisia mengendarai truk seberat 19 ton sepanjang bibir pantai, menabrak orang-orang yang berkumpul untuk menyaksikan kembang api dalam hari Bastille, hingga menewaskan 86 orang.

Serangan itu diklaim kelompok ISIS.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere sebelumnya mengatakan ada indikasi kejadian di Berlin itu merupakan sebuah serangan. Polisi mengatakan pria yang ditemukan tewas di truk tersebut adalah warga Polandia, tetapi ia tidak mengendalikan kendaraan itu. Sedangkan kewarganegaraan tersangka pengemudi yang melarikan diri dari tempat kejadian kecelakaan dan ditangkap kemudian, tidak jelas.

Media Jerman yang mengutip sumber-sumber keamanan lokal mengatakan ada bukti yang menunjukkan tersangka yang ditangkap itu berasal dari Afghanistan atau Pakistan dan telah memasuki Jerman pada Februari sebagai pengungsi. Radio lokal RBB yang juga mengutip sumber keamanan setempat, mengatakan pengemudi truk yang tertangkap itu datang ke Jerman melalui Passau, sebuah kota di perbatasan Austria, pada 31 Desember 2015.

Hal itu mengutip sumber yang juga mengatakan pria itu lahir 1 Januari 1993 di Pakistan dan sudah diketahui polisi atas pelanggaran ringan. Jika hal itu benar, kelanjutan dari peristiwa ini bisa memperburuk sentimen terhadap pendatang di Jerman, di mana lebih dari satu juta orang melarikan diri konflik dan kemiskinan di Timur Tengah, Afrika dan tempat lain mulai tiba sejak satu tahun terakhir.

Catatan arus masuk tersebut telah memukul popularitas Kanselir Angela Merkel dan meningkatkan dukungan untuk partai anti-imigran, Alternatif untuk Jerman (AFD).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement