Selasa 27 Dec 2016 14:52 WIB

Kondisi Kota Bima Terus Membaik Pascabanjir Bandang

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir menggenangi sejumlah titik di Kelurahan Sadia, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12).
Foto: Republika/M. Nursyamsyi
Banjir menggenangi sejumlah titik di Kelurahan Sadia, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kondisi Kota Bima terus membaik usai diterjang banjir bandang setinggi tiga hingga empat meter pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12) pekan lalu. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memfokuskan pembersihan sisa sampah dan puing akibat banjir yang masih berserakan di sejumlah titik di kota berjuluk Kota Tepian Air tersebut.

"Kondisi siang ini cerah, tidak hujan. Masyarakat semua membersihkan rumah masing-masing yang berlumpur karena banjir yang melanda hampir semua wilayah permukiman dan perkantoran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum, Selasa (27/12).

Dia menyampaikan, sejumlah jalan utama di Kota Bima saat ini sudah bersih dari sampah. Hal ini tak lepas dari kerja sama seluruh pihak baik warga, TNI, Polri, lembaga pemerintah, hingga relawan yang tak henti-hentinya mengangkut sampah. Tim gabungan darurat bencana yang berlokasi di Wali Kota Bima sebagai posko utama mengerahkan sedikitnya 79 truk pada Selasa (27/12) untuk mengangkut sampah di tepi jalan yang dikumpulkan masyarakat. "Pembersihan puskesmas dan rumah sakit sedang juga dilakukan, termasuk sekolah," lanjut Rum.

Rum menuturkan, seluruh puskesmas masih belum beroperasi karena selain masih dibersihkan, alat kesehatan serta obat yang ada di puskemas mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Namun, bantuan baik tenaga medis maupun obat-obatan terus berdatangan. Antara lain dari tim medis TNI yang didatangkan langsung dari Mabes TNI untuk tenaga dokter, pasukan, serta obat-obatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Rumah Sakit Lapangan TNI, dan Kementerian Kesehatan.

"Fungsi yankes (pelayanan kesehatan) tetap berjalan dilayani oleh RSUD yang tidak terkena banjir dan Rumkit lapangan TNI yang ditempatkan di convension hall Kota Bima," paparnya.

Rum juga menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang yang terbesar dalam sejarah berdirinya Kota Bima. Korban luka yang kini dirawat di beberapa yankes kebanyakan dikarenakan terkena benda-benda tajam saat banjir dan terjatuh.

Pemerintah juga telah memasang jembatan sementara sebagai pengganti putusnya jembatan Kodo yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Bima.

BPBD NTB mencatat, jumlah warga Kota Bima yang terpaksa harus mengungsi sebanyak 8.491 jiwa, di mana sebagian besar berada di masjid dan sekolah yang memang masih libur. Untuk ketersediaan logistik, ia mengatakan, tercukupi hingga berakhirnya masa tanggap darurat pada 5 Januari mendatang.

Ia mengapresiasi partisipasi masyarakat di NTB dalam memberikan bantuannya seperti Kabupaten Bima, Dompu, hingga Sumbawa yang masih terus mengalir dan secepatnya di distribusikan kepada warga terdampak "Pasar sudah berfungsi normal dan toko juga sudah buka, walau belum semuanya," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement