Selasa 27 Dec 2016 16:26 WIB

Polisi Duga Enam Korban Pembunuhan Terkunci Sejak Kemarin

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah korban perampokan di di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Lima mayat masih di dalam rumag korban, satu mayat lagi sudah dibawa ke rumah sakit.
Foto: Muhyiddin/Republika
Rumah korban perampokan di di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Lima mayat masih di dalam rumag korban, satu mayat lagi sudah dibawa ke rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam orang meninggal di dalam kamar mandi di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (26/12). Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan kasus pembunuhan keluarga di Pulogadung tersebut diduga sejak kemarin.

"Informasinya yang kita terima itu kemarin ya, karena kemarin sore ada peristiwa patut diduga," ujar Martinus di Mabes Porli, Jakarta Selatan, Selasa (27/12).

Kronologisnya, kata Martinus, ada seorang warga yang janjian akan bertemu dengan salah satu dari korban pembunuhan tersebut. Esok harinya orang tersebut menghubungi korban namun tidak ada respons sehingga segera menuju rumah korban.

Sayangnya lanjut Martinus, saat orang itu datang rumah tersebut dalam kondisi terkunci rapat. Sehingga dia meminta bantuan petugas polisi yang ada di pos terdekat untuk membantu membuka rumah itu. "Kemudian dibuka, di situ sudah ditemukan enam orang di dalam satu kamar mandi bertumpuk dan meninggal dunia," ujarnya.

Enam korban yang meninggal yakni Dodi Triono (59 tahun), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel (teman anak korban), Yanto (sopir korban), dan supir keluarga, Tasrok (40). Sementara, lima korban lainnya masih dalam keadaan hidup. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22) atau pembantu korban. Kemudian, Fitriani (23) dan Windy (23).

Menurut Martinus, kasus pembunuhan ini biasanya menjadi prioritas kepolisian untuk mengungkapkan. Apakah kasus ini murni perampokan atau pembunuhan. "Saya tidak bisa melakukan dugaan-dugaan ya karena belum utuh informasinya, tapi pasti dalam kasus yang menimbulkan kematian apalagi ini banyak, ini menjadi satu prioritas kepolisian," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement