REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu salah satu korban, Rosidah Herawati, menangisi anaknya, Amelia Reza Fahlevi alias Amel yang tewas dalam perampokan di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Ia menangis setelah keluar dari rumah lantai dua yang dirampok tersebut.
Ibu berkerudung kuning tersebut tampak keluar melalui pagar rumah dengan didampingi beberapa orang. Sementara, polisi masih melakukan olah TKP di dalam rumah tersebut. Kelima mayat juga masih berada di dalam rumah itu.
Kemudian, Herawati menceritakan sosok putrinya tersebut. Menurut dia, Amelia merupakan anak yang sholehah dan selalu menurut kepada dirinya. Namun, karena tak kuat menahan kesedihannya, Herawati pun menangis histeris.
"Dia anak sholehah, anak yang tidak pernah melawan. Amel sangat sayang bunda, dia tidak pernah melawan sedikit pun. Lindungi dia di alam baka ya Allah. Ya Allah kuatkan saya ya Allah," ujar Herawati sambil menangis.
Herawati mengatakan, anaknya yang masih SD tersebut memang sering bermain ke rumah temannya tersebut, Dianita Gemma Dzalfayla (9), yang juga tewas setelah disekap di dalam kamar mandi itu. "Amel dua Minggu sekali suka di sini. Kemarin dia bermain menginap. Kami coba bicara pada Gemma tapi tidak ada jawaban," ucapnya.
Karena merasa curiga, Herawati pun mendatangi rumah mewah tersebut. Namun, tidak ada yang bisa dihubungi. Akhirnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Pos Polisi oleh seorang saksi yang bernama Sheila Putri dan dilanjutkan ke polisi. "Tadi pagi saya datang, tapi tidak bisa dihubungi, kemarin juga," kata Herawati.
Herawati mengaku, anaknya tersebut sudah bermain ke rumah Gemma sejak Ahad (25/12) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB dan anaknya pun menginap. Namun, kata dia, ia terakhir berkomunikasi dengan anaknya lewat telepon pada Senin (26/12) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. "Dari hari Minggu jam 11 siang, Senin terakhir komunikasi jam dua," jelasnya.
Baca juga: Lima Korban Perampokan di Pulogadung Dievakuasi